Ciri-Ciri Kontes Foto Bayi Yang Menipu
Siapa yang tak bahagia bila foto buah hatinya menjadi juara dalam lomba. Pasti besar hati bila ia yang cantik, ganteng, imut, dan bikin gemes itu sanggup memenangkan lomba dan fotonya dipampang di media sosial, bukan????
Tapi Bunda... hati-hati lho! Sekarang berbagai orang bermodus yg ingin mendapat uang dengan jalan cepat dan mudah. Salah satunya yaitu dengan mengadakan lomba/kontes foto bayi. Tentu saja bunda dan para orangtua ialah sasaran empuknya.
Karena tak sadar bahwa itu ialah modus penipuan, orang renta eksklusif segera mengikutinya dengan mengirimkan foto terbaik si kecil. Wahhh! Jangan keburu ikutan Bun, sebaiknya bunda mencermati dulu apakah lomba foto itu memang resmi diadakan oleh institusi/perusahaan yg terpercaya.
Praktis saja mengenali ciri-ciri lomba yang bermodus penipuan. Yaitu:
1. Penyelenggara tidak jelas
Yayasan juga bukan. Perusahaan bukan. Produk bayi juga bukan. Atau apalah yang sanggup meyakinkan warga bila ini benar-benar sebuah lomba. Tidak ada kejelasan. Kalaupun ada, biasanya hanya tercantum nama samaran.
2. Alamat lomba tidak jelas.
Contoh yg didapat di fb: ALamat hanya ditulis di "Jl. Kenjeran 258B". Di kota mana? Mengapa alamat yang ditulis tidak mendetail ditulis. Kota Surabaya ? Jakarta? Tidak terperinci disebut kota mana penyelenggaranya. Ini patut dicurigai sebagai modus penipuan. Bila ditulis alamat dengan terperinci pun, biasanya penipu memperlihatkan alamat palsu. (ya mirip-mirip judul lagu dangdut , gak apa ya? hehehe...namanya juga scammer)
Kota alamat panitia kontes tidak terperinci (screen shot fp )
3. "Management Artis" ?
Hei..hei...siapa saja artis cilik yang mereka sudah tangani dan lejitkan menjadi artis nasional ? tidak ada penjelasan. Ini juga patut dicurigai.
4. Tujuan Penyelenggaraan Kontes juga tidak Jelas.
Apakah para pemenang nantinya akan disalurkan bakatnya menjadi artis ?. Tidak jelas. Sekali lagi, sangat mencurigakan tujuan kontes ini. Bahkan kami mencurigai, kontes ini ialah kawasan sasaran / sasaran kumpulan bayi dan anak yang dijadikan materi oleh para penculik anak yang sedang santer di kota-kota besar. Mengerikan bukan ? Jika tujuan kontes saja tidak jelas, apalagi yang menjadi tujuan mereka mengumpulkan foto-foto bayi dan anak se-Indonesia selain menimbulkan para akseptor sebagai sasaran kejahatan penculikan ? Ini lah yang wajib kita curigai.
Patutkah Orangtua membiarkan anak mereka dijadikan sasaran kejahatan oleh penipu ini ?
Buah Hati Dijadikan Juara sekaligus sasaran kejahatan medsos (screen shot page lomba)
Biasanya kontes yg bersama-sama memang berbasis periklanan dan si kecil diberi kesempatan untuk tampil di produk perusahaan itu. Bukan cuma mampang di fb. Hehehe
5. Hadiah murahan tak sebanding biaya pendaftaran.
Misal: Biaya registrasi dikenakan biaya Rp.99 ribu per peserta. Dan pemenang diberikan piala yang kami selidiki di pasaran, piala sekecil itu hanya seharga Rp.15 ribu rupiah.
Piagam penghargaan dicetak pun paling perlembarnya tidak lebih dari kisaran harga Rp.5 ribuan.
Itu semua sanggup diperkirakan kalau hadiah tidak melebihi dari angka Rp.35 ribuan untuk paket piala dan piagam. Masih ada sisa Rp 69 ribu yang dijadikan laba.
Dengan perkiraan akseptor sudah mencapai 20 ribu (dari jumlah follower kita ambil 25% dari followernya) x Rp.69 ribu = Rp.1.380.000.000 ! Hampir 1 Milyar para penipu ini meraup uang tipuan dari para orang renta seluruh Indonesia.... sungguh bisnis haram yang gampang dan menggiurkan.
Itupun akseptor diancam akan diblacklist bila tidak mengirimkan uang. Ckckcck.... penipuan ini sungguh mengeruk keuntungan yang tidak sedikit dari para pesertanya.
Sungguh Fantastis uang yang sudah mereka raup dari lomba "tipu-tipu" menyerupai ini.
Sangat disayangkan alasannya orangtua banyak yang belum menyadari penipuan tersebut dan tetap saja banyak orangtua yang tertarik mengirimkan foto anaknya dan sejumlah uang tanpa kejelasan untuk apa uang tersebut dipergunakan.
Mari kita cegah kejahatan terhadap anak di media umum dan dunia konkret !
Sbr: kompasiana
Tapi Bunda... hati-hati lho! Sekarang berbagai orang bermodus yg ingin mendapat uang dengan jalan cepat dan mudah. Salah satunya yaitu dengan mengadakan lomba/kontes foto bayi. Tentu saja bunda dan para orangtua ialah sasaran empuknya.
Karena tak sadar bahwa itu ialah modus penipuan, orang renta eksklusif segera mengikutinya dengan mengirimkan foto terbaik si kecil. Wahhh! Jangan keburu ikutan Bun, sebaiknya bunda mencermati dulu apakah lomba foto itu memang resmi diadakan oleh institusi/perusahaan yg terpercaya.
Praktis saja mengenali ciri-ciri lomba yang bermodus penipuan. Yaitu:
1. Penyelenggara tidak jelas
Yayasan juga bukan. Perusahaan bukan. Produk bayi juga bukan. Atau apalah yang sanggup meyakinkan warga bila ini benar-benar sebuah lomba. Tidak ada kejelasan. Kalaupun ada, biasanya hanya tercantum nama samaran.
2. Alamat lomba tidak jelas.
Contoh yg didapat di fb: ALamat hanya ditulis di "Jl. Kenjeran 258B". Di kota mana? Mengapa alamat yang ditulis tidak mendetail ditulis. Kota Surabaya ? Jakarta? Tidak terperinci disebut kota mana penyelenggaranya. Ini patut dicurigai sebagai modus penipuan. Bila ditulis alamat dengan terperinci pun, biasanya penipu memperlihatkan alamat palsu. (ya mirip-mirip judul lagu dangdut , gak apa ya? hehehe...namanya juga scammer)
Kota alamat panitia kontes tidak terperinci (screen shot fp )
3. "Management Artis" ?
Hei..hei...siapa saja artis cilik yang mereka sudah tangani dan lejitkan menjadi artis nasional ? tidak ada penjelasan. Ini juga patut dicurigai.
4. Tujuan Penyelenggaraan Kontes juga tidak Jelas.
Apakah para pemenang nantinya akan disalurkan bakatnya menjadi artis ?. Tidak jelas. Sekali lagi, sangat mencurigakan tujuan kontes ini. Bahkan kami mencurigai, kontes ini ialah kawasan sasaran / sasaran kumpulan bayi dan anak yang dijadikan materi oleh para penculik anak yang sedang santer di kota-kota besar. Mengerikan bukan ? Jika tujuan kontes saja tidak jelas, apalagi yang menjadi tujuan mereka mengumpulkan foto-foto bayi dan anak se-Indonesia selain menimbulkan para akseptor sebagai sasaran kejahatan penculikan ? Ini lah yang wajib kita curigai.
Patutkah Orangtua membiarkan anak mereka dijadikan sasaran kejahatan oleh penipu ini ?
Buah Hati Dijadikan Juara sekaligus sasaran kejahatan medsos (screen shot page lomba)
Biasanya kontes yg bersama-sama memang berbasis periklanan dan si kecil diberi kesempatan untuk tampil di produk perusahaan itu. Bukan cuma mampang di fb. Hehehe
5. Hadiah murahan tak sebanding biaya pendaftaran.
Misal: Biaya registrasi dikenakan biaya Rp.99 ribu per peserta. Dan pemenang diberikan piala yang kami selidiki di pasaran, piala sekecil itu hanya seharga Rp.15 ribu rupiah.
Piagam penghargaan dicetak pun paling perlembarnya tidak lebih dari kisaran harga Rp.5 ribuan.
Itu semua sanggup diperkirakan kalau hadiah tidak melebihi dari angka Rp.35 ribuan untuk paket piala dan piagam. Masih ada sisa Rp 69 ribu yang dijadikan laba.
Dengan perkiraan akseptor sudah mencapai 20 ribu (dari jumlah follower kita ambil 25% dari followernya) x Rp.69 ribu = Rp.1.380.000.000 ! Hampir 1 Milyar para penipu ini meraup uang tipuan dari para orang renta seluruh Indonesia.... sungguh bisnis haram yang gampang dan menggiurkan.
Itupun akseptor diancam akan diblacklist bila tidak mengirimkan uang. Ckckcck.... penipuan ini sungguh mengeruk keuntungan yang tidak sedikit dari para pesertanya.
Sungguh Fantastis uang yang sudah mereka raup dari lomba "tipu-tipu" menyerupai ini.
Sangat disayangkan alasannya orangtua banyak yang belum menyadari penipuan tersebut dan tetap saja banyak orangtua yang tertarik mengirimkan foto anaknya dan sejumlah uang tanpa kejelasan untuk apa uang tersebut dipergunakan.
Mari kita cegah kejahatan terhadap anak di media umum dan dunia konkret !
Sbr: kompasiana
0 Response to "Ciri-Ciri Kontes Foto Bayi Yang Menipu"
Post a Comment